Skip to main content

Download Ringkasan Pendidikan Agama Islam Kelas XI Semester 1

RIBA

q Riba berasal dari bahasa Arab yang berarti lebih atau tambahan.

q Riba menurut hukum syarak adalah kelebihan atau tambahan pembayaran tanpa ada

gantiatau imbalan yang disyaratkan bagi salah seorang yang melakukan akad atau

Hukum Riba adalah haram berdasarkan firman Allah swt. berikut ini :                             

                               ... وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبا...

 ...padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... (Q.S. al-

Riba terbagi menjadi 4 macam,antara lain :

 Riba Fadlal. Riba fadlal adalah riba yang diambil dari kelebihan pertukaran

barang yang sejenis. Dalil pelarangannya adalah hadits yang dituturkan oleh

الذَّهَبُ بِالذَّهَبِ وَالْفِضَّةُ بِالْفِضَّةِ وَالْبُرُّ بِالْبُرِّ وَالشَّعِيرُ بِالشَّعِيرِ وَالتَّمْرُ بِالتَّمْرِ وَالْمِلْحُ بِالْمِلْحِ مِثْلًا بِمِثْلٍ سَوَاءً بِسَوَاءٍ يَدًا بِيَدٍ فَإِذَا

“Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir

dengan sya’ir, kurma dengan kurma, garam dengan garam, semisal, setara, dan

kontan. Apabila jenisnya berbeda, juallah sesuka hatimu jika dilakukan dengan

kontan”.HR Muslim dari Ubadah bin Shamit ra).

 Riba Yad. Riba yang disebabkan karena penundaan pembayaran dalam

pertukaran barang-barang. Dengan kata lain, kedua blah pihak yang melakukan

pertukaran uang atau barang telah berpisah dari tempat aqad sebelum diadakan

serah terima. Larangan riba yad ditetapkan berdasarkan hadits-hadits berikut ini:

الذَّهَبُ بِالذَّهَبِ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ وَالْبُرُّ بِالْبُرِّ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ وَالتَّمْرُ بِالتَّمْرِ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ وَالشَّعِيرُ بِالشَّعِيرِ رِبًا إِلَّا هَاءَ

     “Emas dengan emas riba kecuali dengan dibayarkan kontan, gandum dengan

gandum riba kecuali dengan dibayarkan kontan; kurma dengan kurma riba kecuali

dengan dibayarkan kontan; kismis dengan kismis riba, kecuali dengan dibayarkan

kontan (HR al-Bukhari dari Umar bin al-Khaththab)

Riba qardi adalah meminjam uang kepada seseorang dengan syarat ada

kelebihan atau keuntungan yang harus diberikan oleh peminjam kepada pemberi

pinjaman. Riba semacam ini dilarang di dalam Islam berdasarkan hadits-hadits

Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Burdah bin Musa; ia berkata,

“Suatu ketika, aku mengunjungi Madinah. Lalu aku berjumpa dengan Abdullah bin

Salam. Lantas orang ini berkata kepadaku: ‘Sesungguhnya engkau berada di suatu

tempat yang di sana praktek riba telah merajalela. Apabila engkau memberikan

pinjaman kepada seseorang lalu ia memberikan hadiah kepadamu berupa rumput

kering, gandum atau makanan ternak, maka janganlah diterima. Sebab, pemberian

tersebut adalah riba.’” [HR. Imam Bukhari]

Yaitu tambahan yang diambil penjual dari pembeli sebagai imbalan pemberian

tempo. Seperti ia memberikannya seribu secara kontan dengan syarat ia

membayarnya setelah satu tahun sebanyak seribu seratus, umpamanya.

Dan sungguh telah tergabung riba padanya dengan berbagai jenisnya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda

dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."

] Riba melebarkan kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.

] Riba menyebabkan terputusnya sikap yang baik antarsesama manusia dalam hal

] Riba menyebabkan permusuhan antarpribadi.

SYARIKAH

 Secara bahasa, syarikah berarti penggabungan  dua bagian atau lebih menjadi

 Secara syar’iy, syarikah berarti aqad diantara dua orang atau lebih, yang

bersepakat untuk melakukan kerjasama usaha dengan tujuan mencari

 Hukumnya mubah, dan boleh dilakukan dengan muslim maupun non muslim

selama tetap berjalan sesuai aturan Islam

 Dalam syarikah Islam dijamin adanya keberkahan dari Allah dalam bentuk

perlindungan dan kemudahan dalam menjalankan usaha selama tidak ada

pengkhianatan dari salah satu pihak

    “Aku adalah pihak ketiga bagi dua orang yang melakukan syirkah, selama salah satu

diantara mereka tidak berkhianat kepada syarik lainnya. Apabila diantara mereka ada

yang berkhianat, maka Aku akan keluar dari mereka” (HR Imam Daruquthni)

    Dilihat dari macam kombinasi diantara  komponen-komponen yang bekerjasama

(apakah membawa harta atau badan atau kedua-duanya), syarikah dibagi menjadi:

 Syarikah antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing membawa wakalah

dana sebagai modal dan Masing-masing syarik (yang keahlian (badan) dalam

 Modal utama adalah uang, bila ada modal berupa barang harus dihitung terlebih

 Syarikah ini dibangun di atas prinsip (perwakilan) dan amanah (kepercayaan)

 Yang bersyarikah terjun langsung, tidak mewakilkan, boleh menggaji seseorang

 Syarikah antara dua orang atau lebih dengan membawa badan (tenaga,

keahlian, pemikiran) masing-masing

 Masing-masing tidak boleh mewakilkan, tapi boleh menggaji orang

 Syarikah antara dua orang atau lebih, dimana satu pihak (syarik al mal)

membawa modal dan yang lain (syarik al badan) membawa tenaga, keahlian,

 Modal dan dana diserahkan syarik al mal sepenuhnya pada syarik al badan

 Syarikah antara dua orang atau lebih dengan modal dari pihak luar

 Atau juga, dua orang atau lebih bekerja sama dalam harta yang menjadi

pembelian mereka, karena ada kepercayaan dari para pedagang.

 Syarikah yang merupakan Syarikah gabungan dari syarikah inan, abdan,

mudharabah, dan syarikah wujuh

Keuntungan dalam semua syarikah didasarkan pada KESEPAKATAN

 Abdan : masing-masing rugi tenaga, waktu, keahlian, pemikiran

 Mudharabah : Syarik al mal rugi harta, syarik badan rugi tenaga, waktu, keahlian,

 Inan, Wujuh dan Mufawadhah :  berdasarkan prosentase pemilikan harta

Materi selanjutnya ada
1. Perbankan
2. Koperasi, BMT, CU
3. Asuransi

Selanjutnya ada Materi tentang Kerjaan-kerajaan Islam

Kerajaan Turki

Sejak zaman dulu disebelah barat gurun pasir gobi ada suku yang bernama

Turki, mereka hidup secar nomaden. Pada saat perkembangan periode islam

mereka dikalahkan oleh bangsa TARTAR, maka mereka pindah kebarat sampai

di tepi laut tengah (kini dikenal dengan sebutan Anatolia), yang sebelah

selatannya terdapat bangsa arab. Mereka bersentuhan dengan orang arab yang

telah beragama islam. Dengan komuniukasi tersebut mereka mulai banyak yang

memeluk agama islam. Bangsa Turki tersebut rajin dan ahli perang, pintar

berdiplomasi, dan akhirnya dengan waktu yang relatif singkat menjadi sebuah

kekuatan politik yang besar.

Bangsa Turki terbagi dalam berbagai suku diantaranya yang terkenal adalah

suku ughuj.Suku ini terbagi menjadi 24 sub-suku dalam salah satu sub-suku

tersebut lahirlah Sultan pertama dari dinasti Turki Usmani yang Bernama Usman.

Pada saat bangsa Mongol (sebelum Islam) dan orang kristen, ingin

menghapuskan Islam dari peta bumi, orang Turki Usmani muncul sebagai

pelindung islam, bahkan mereka membawa panji islam sampai ketengah-tengah

Pada abad ke 13 M, saat Chengis Khan mengusir orang-orang Turki dari

khurasan dan sekitarnya. Kakeknya Usman yang bernama Sulaiman bersama

pengikutnya bermukim di Asia kecil.Setelah reda serangan Mongol terhadap

mereka, Sulaiman menyebrangi sungai efrat (dekat Allepo). Namun ia

tenggelam, empat putera Sulaiman yang bernama, Shunkur, Gundogdur, Al-

thugril, Dun Dar. Dua putranya yang pertama kembali ketanah air mereka

sementara dua yang terakhir bermukim didaerah Asia kecil.Keduanya akhirnya

berhasil mendekati Sultan saljuk yang bernama Sultan Auludin di Kunia

Saat Mongol menyerang Sultan Auludin di Angara (kini angkara), maka Al-

Thugril menolongnya dan mngusir Mongol.Sebagai balas jasa Auludin

memberikan daerah Iski Shahr dan sekitarnya kepada Al-Thugril, Al-thugril

mendirikan Ibu Kota yang bernama Sungut.Disanalah lahir putranya yang

pertama yaitu Usman pada 1258 M Al-thugril meninggal dunia. Selanjutnya

Usman mendeklarasikan dirinya sebagai Sultan,maka itulah berdiri dinasti Turki

Usmani. Usman memindhkan Ibu Kota Yeniy. Pada 1300 M Sultan Alaudin

meninggal, maka Usman mengumumkan diri sebagai Sultan yang berdaulat

penuh, ia mengkampanyekan dirinya dengan mencetak mata uang dan

pembacaan khutbah atas nama diriny.

MASA KEJAYAAN T URKI USMANI

Awalnya tentara islam pertama kali masuk ke EropPada awalnya kerajaan Turki

Usmani hanya memiliki wilayah yang sangat kecil, namun dengan adanya

dukungan militer, tidak beberapa lama Usmani menjadi Kerajaan yang besar

bertahan dalam kurun waktu yang lama. Setelah Usman meninggal pada 1326,

puteranya Orkhan (Urkhan) naik tahta pada usia 42 tahun. Pada tahun berikut

beserta banyak mengalami kemunduran.contoh dalam perluasan wilayah usmani

Tahun 1520-1566 M, Sulaiman Agung menjadi penguasa baru di kerajaan Turki

Usmani menggantikan Salim I dan dia dijuluki Sulaiman Al-Qanuni. Sulaiman

bukan hanya sultan yang paling terkenal dikalangan Turki Usmani, akan tetapi

pada awal ke 16 ia adalah kepala negara yang paling terkenal di dunia.

 Sulaiman juga berhasil menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki, pada

saat Eropa terjadi pertentangan antara katolik kepada khalifah Sulaiman,

merteka di beri kebebasan dalam memilih agama dan diberikan tempat di Turki

KEMUNDURAN KERAJAAN TURKI USTMANI

Periode ini dimulai saat terjadinya perjanjian Carltouiz, 26 Januari 1699 M antara

Turki Usmani dengan Australia, Rusia,Polandia, Vanesia, dan Inggris, isi

perjanjian tersebut diantaranya adalah Australia dan Turki terikat perjanjian

selama 25 tahun, yang mengatakan seluruh Honigaria ( yang merupakan

wilaytah kekuasaan Turki) kecuali Traslvonia dan kota barat, diserahkan

sepenuhnya pada Australia. Sementara wilayah camanik dan Podolia diserahkan

kepada polandia.Rusia memperoleh wilayah-wilayah disekitar laur

Azov.Sementara itu Venesia dengan diserahkannya Athena kepada Turki

menjadi penguasa di seluruh Valmartia dan Maria, dengan demikian perjanjian

Carltouiz ini melumpuhkan Turki Usmani menjadi negara yang kecil.Perjanjian itu

terlaksana setahun kemudian.

RAJA-RAJA TURKI USMANI

1) Sultan Ustman bin Urtoghal (699-726 H/ 1294-1326 M)

Pada tahun 699 H usman melakukan perlusan kekuasaannya sampai ke

Romawi Bizantium setelah ia mengalahkan Alauddin Saljuk. Usman diberi gelar

sebagai Padisyah Al-Usman (Raja besar keluarga usman), gelar inilah yang

dijuliki sebagi Daulah Usmaniyyah. Usman berusaha memperkuat tentara dan

memajukan negrinya. kepada raja-raja kecil dibuat suatu peraturan untuk

memilih salah satu dari tiga hal, yaitu:

2) Membayar Jizyah; atau

Penerapan sistem ini membawa hasil yang menggembirakan, yaitu banyak raja-

raja kecil yang tunduk kepada Usman.

2) Sultan Urkhan bin Utsman (726-761 H/ 1326-1359 M)

Sultan Urkhan adalah putera Utsman I. sebelum urkhan ditetapkan menjadi raja,

ia telah banyak membantu perjuangan ayahnya. Dia telah menjadikan Brousse

sebagai ibu kota kerajaannya.

Pada masa pemerintahannya, dia berhsil mengalahkan dan menguasai sejumlah

kota di selat Dardanil. Tentara baru yang dibentuk oleh Urkhan I diberi nama

Inkisyaiah. Pasukan ini dilengkapi dengan persenjataan dan pakaian seragam.

Di zaman inilah pertama kali dipergunakan senjata meriam.

3)  Sultan Murad I bin Urkhan (761-791 H/ 1359-1389 M)

Pengganti sultan Urkhan adalah Sultan Murad I. selain memantapkan keamanan

di dalam negrinya, sultan juga meneruskan perjuangan dan menaklukkan

bebrapa daerah ke benua Eropa. Ia menaklukkan Adrianopel, yang kemudian

dijadikan sebagai ibukota kerajaan yang baru serta membentuk pasukan

berkuda (Kaveleri). Perjuangannya terus dilanjutkan dengan menaklukkan

Macedonia, Shopia ibukota Bulgaria, dan seluruh wilayah bagian utara Yunani.

Karena banyaknya kota-kota yang ditaklukkan oleh Murad I, pada waktu itu

bangsa Eropa mulai cemas. Akhirnya raja-raja Kristen Balkan meminta bantuan

Paus Urban II untuk mengusir kaum muslimin dari daratan Eropa. Maka

peperangan antara pasukan Islam dan Kristen Eropa pada tahun 765 H (1362

M). Peperangan itu dimenangkan oleh pasukan Murad I, sehingga Balkan jatuh

ke tangan umat Islam. Selanjutnya pasukan Murad I merayap terus menguasai

Eropa Timur seperti Somakov, Sopia Monatsir, dan Saloniki

4) Sultan Bayazid I bin Murad ( 791-805 H/ 1389-1403 M)

Bayazid adalah putra Murad I. Ia meneruskan perjuangan ayahnya dengan

memperluas wilayahnya seperti Eiden, Sharukan, dan Mutasya di Asia Kecil dan

Negri-negri bekas kekuasaan Bani saluki. Bayazid sangat besar pengaruhnya,

sehingga mencemaskan Paus. Kemudian Paus Bonifacius mengadakan

penyerangan terhadap pasukan Bayazid, dan peperangan inilah yang

merupakan cikal bakal terjadinya Perang Salib.

Tentara Salib ketika itu terdiri dari berbagai bangsa, namun dapat dilumpuhkan

oleh pasukan Bayazid. Namun pada peperangan berikutnya ketika melawan

Timur Lenk di Ankara, Bayazid dapat ditaklukkan, sehingga mengalami

kekalahan dan ketika itu Bayazid bersama putranya Musa tertawan dan wafat

dalam tahanan Timur Lenk pada tahun 1403 M.

Kekalahan Bayazid di Ankara itu membawa akibat buruk bagi Turki Usmani,

sehingga penguasa-penguasa Saljuk di Asia Kecil satu persatu melepaskan diri

dari genggaman Turki Usmani. Hal ini berlangsung sampai pengganti Bayazid

5) Sultan Muhammad I bin Bayazid (816-824 H/ 1403-1421 M)

Kekalahan Bayazid membawa akibat buruk terhadap penguasa-penguasa Islam

yang semula berada di bawah kekuasaan Turki Usmani, sebab satu sama lain

berebutan, seperti wilayah Serbia, dan Bulgeria melepaskan diri dari Turki

Usmani. Suasana buruk ini baru berakhir setelah Sultan Muhammad I putra

Bayazid dapat mengatasinya. Sultan Muhammad I berusaha keras menyatukan

kembali negaranya yang telah bercerai berai itu kepada keadaan semula.

Berkat usahanya yang tidak mengenal lelah, Sultan Muhammad I dapat

mengangkat citra Turki Usmani sehingga dapat bangkit kembali, yaitu dengan

menyusun pemerintahan, memperkuat tentara dan memperbaiki kehidupan

masyarakat. Akan tetapi saat rakyat sedang m,engharapkan kepemimpinannya

yang penuh kebijaksaan itu, pada tahun 824 H (1421 M) Sultan Muhammad I

6) Sultan Murad II bin Muhammad ( 824-855 H/ 1421-1451 M)

Sepeninggalannya Sultan Muhammad I, pemerintahan diambil alih oleh Sulatan

Murad II. Cita-citanya adalah melanjutkan usaha perjuangan Muhammad I.

Perjuangan yang dilaksanakannya adalah untuk menguasai kembali daerah-

daerah yang terlepas dari kerajaan Turki Usmani sebelumnya. Daerah pertama

yang dikuasainya adalah Asia Kecil, Salonika Albania, Falokh, dan Hongaria.

Setelah bertambahnya beberapa daerah yang dapat dikuasai tentara Islam,

Paus Egenius VI kembali menyerukan Perang Salib. Tentara Sultan Murad II

menderita kekalahan dalam perang salib itu. Akan tetapi dengan bantuan

putranya yang bernama Muhammad, perjuangan Murad II dapat dilanjutkan

kenbali yang pada akhirnya Murad II kembali berjaya dan keadaan menjadi

normal kembali sampai akhir kekuasaan diserahkan kepada putranya bernama

Sultan Muhammad Al-Fatih.

7) Sultan Muhammad Al-Fatih (855-886 H/ 1451-1481 M)

Setelah Sultan Murad II meninggal dunia, pemerintahan kerajaan Turki

Usmani dipimpin oleh putranya Muhammad II atau Muhammad Al-Fatih. Ia diberi

gelar Al-fatih karena dapat menaklukkan Konstantinopel. Muhammad Al-Fatih

berusaha membangkitkan kembali sejarah umat Islam sampai dapat

menaklukkan Konstantinopel sebagai ibukota Bizantium. Konstantinopel adalah

kota yang sangat penting dan belum pernah dikuasai raja-raja Islam

Seperti halnya raja-raja dinasti Turki Usmani sebelumnya, Muhammad Al-Fatih

dianggap sebagi pembuka pintu bagi perubahan dan perkembangan Islam yang

dipimpin Muhammad.Tiga alasan Muhammad menaklukkan Konstantinopel,

Dorongan iman kepada Allah SWT, dan semangat perjuangan berdasarkan

hadits Nabi Muhammad saw untuk menyebarkan ajaran Islam.

Kota Konstantinopel sebagai pusat kemegahan bangsa Romawi.

Negrinya sangat indah dan letaknya strategis untuk dijadikan pusat kerajaan

Setelah kota Konstantinopel dapat ditaklukkan, akhirnya kota itupun dijadikan

sebagai ibukota kerajaan Turki Usmani dan namanya diganti menjadi Istanbul.

Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan umat Islam, berturut-turut pula diikuti

oleh penguasaan Negara-negara sekitarnya seperti Servia, Athena, Mora,

Bosnia, dan Italia. Setelah pemerintahan Sultan Muhammad, berturut-turut

kerajaan Islam dipimpin oleh beberapa Sultan, yaitu:

1. Sultan Bayazid II (1481-1512 M)

2. Sultan Salim I (918-926 H/ 1512-1520 M)

3. Sultan Sulaiman (926-974 H/ 1520-1566 M)

4. Sultan Salim II (974-1171 H/ 1566-1573 M)

5. Sultan Murad III ( 1573-1596 M)

Setelah pemerintahan Sultan Murad III, dilanjutkan oleh 20 orang Sultan

Turki Usmani sampai berdirinya Republik Islam Turki. Akan tetapi kekuasaan

sultan-sultan tersebut tidak sebesar kerajaan-kerajaan sultan-sultan sebelumnya.

Para sultan itu lebih suka bersenang-senang., sehingga melupakan kepentingan

perjuangan umat Islam. Akibatnya, dinasti turki Usmani dapat diserang oleh

tentara Eropa, seperti Inggris, Perancis, dan Rusia. Sehingga kekuasaan Turki

Usmani semakin lemah dan berkurang karena beberapa negri kekuasaannya

memisahkan diri,diantaranya adalah:

1. Rumania melepaskan diri dari Turki Usmani pada bulan Maret 1877 M.

2. Inggris diizinkan menduduki Siprus bulan April 1878 M.

3. Bezarabia, Karus, Ardhan, dan Bathum dikuasai Rusia.

4. Katur kemudian menjadi daerah kekeusaan Persia.

Untuk lebih jelas tentang kekhilafaan dinasti Turki Utsmani ini

KEMAJUAN TURKI USMANI

ASPEK KEKUASAAN WILAYAH

Sepeninggal Sultan Usman pada Tahun 1326 M, Kerajaan dipimpin oleh

anaknya SultanOrkhan I (1326-1359 M). Pada masanya berdiri  Akademi militer

sebagai pusat pelatihan dan pendidikan, sehingga mampu menciptakan

kekuatan militer yang besar  dan dengan mudahnya dapat menaklukan 

Sebagian daerah benua  Eropa  yaitu, Azmir (Shirma) tahun 1327 M, Tawasyanli 

1330 M, Uskandar 1338 M, Ankara 1354 M dan Galliopoli 1356 M.

Ketika Sultan Murad I (1359-1389 M) pengganti orkhan naik. Ia memantapkan

keamanan  dalam negri dan melakukan perluasan ke benua  Eropa dengan

menaklukan Adrianopel (yang kemudian menjadi ibu kota kerajaan baru) ,

Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian utara Yunani. Merasa cemas

dengan kesuksesan Kerajaan  Usmani, negara Kristen Eropa pun bersatu yang

di pimpin oleh Sijisman memerangi kerajaan, hingga terjadilah pertempuran di

Kosovo tahun 1389 M, namun musuh dapat di pukul mundur dan di hancurkan .

Pada tahun 1389 M, Sultan Bayazid naik tahta (1389-1403 M), Perluasan

berlanjut dan dapat menguasai Salocia, morea, Serbia, Bulgaria, dan Rumania

juga pada tahun 1394 M, memperoleh  kemenangan dalam perang Salib di

Nicapolas. Selain menghadapi musuh-musuh Eropa, Kerajaan juga dipaksa

menghadapi pemberontak yang bersekutu dengan Raja islam yang bernama

Timur Lenk di samarkand. Pada tahun 1402 M pertempuran hebat pun terjadi di

Ankara, yang pada akhirnya Sultan  Bayazid dengan kedua putranya Musa dan

Erthogrol, tertangkap dan meninggal di tahanan pada tahun 1403 M. Sebab

kekalahan ini Bulgaria dan Serbia memproklamirkan kemerdekaannya.

Setelah Sultan Bayazid meninggal, terjadi perebutan kekuasaan di antara putra

–putranya (Muhammad, isa dan sulaiman) namun di antara mereka Sultan

Muhammad I lah yang naik tahta (1403-1421 M), di masa pemerintahannya ia

berhasil  menyatukan kembali  kekuatan  dan daerahnya  dari  bangsa  mongol, 

terlebih setelah Timur lenk meninggal pada tahun 1405 M.

Pada tahun 1421 M, Sultan Muhammad meninggal dan di teruskan oleh

anaknya, Sultan Murrad II (1421-1484 M) hingga mencapai banyak kemajuan

pada masa Sultan Muhammad II/ Muhammad Al Fatih (1451-1484 M) putra

Murrad II.  Pada masa Muhammad II, Tahun 1453 M ia dapat mengalahkan

Bizantium dan menaklukan Konstantinopel . Setelah Beliau meninggal di

gantikan oleh putranya Sultan Bayazid II

Berbeda dengan Ayahnya, Sultan Bayazid II (1481-1512 M) lebih mementingkan

kehidupan Tasawuf dari pada penaklukan wilayah, sebab itu muncul

kontroversial  akhirnya ia mengundurkan diri dan di gantikan putranya Sultan

Pada masa Sultan Salim I (1521-1520 M) terjadi perubahan peta arah

perluasan, memfokuskan pergerakan   ke arah timur dengan menaklukan Persia,

Syiria hingga menembus  Mesir di Afrika Utara yang sebelumnya di kuasai

Setelah Sultan Salim I Meninggal , Muncul Putranya Sultan Sulaiman I (1520-

1566 M) sebagai Sultan yang mengantarkan Kerajaan Turki Usmani pada masa

keemasannya, karena telah berhasil menguasai daratan Eropa hingga Austria,

Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria dan Rumania, Afrika Utara

hingga Mesir, Aljazair, Libia, Dan Tunis. Asia hingga Persia, Amenia, Siria.

meliputi lautan Hindia, Laut Arabia, Laut Tengah, Laut Hitam. juga daerah-

daerah di sekitar kerajaan seperti Irak, Belgrado, Pulau Rodes, Tunis, Budapest

ASPEK PEREKONOMIAN

Tercatat beberapa kota yang maju dalam bidang industri pada waktu itu di

Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan katun

Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil dan kawasan pertanian yang

subur, juga menjadi pusat perdagangan dunia pada saat itu.

ASPEK ILMU PENGETAHUAN

Secara umum pada masa dinasti usmaniyah tidak terlalu memfokuskan

perhatian terhadap ilmu pengetahuan, sehingga mengakibatkan Bidang ilmu

pengetahuan  kurang begitu menonjol, tidak seperti  Dinasti islam sebelumnya,

akan tetapi ada beberapa titik kemajuan yang terlihat yaitu pada masa sultan

Pada masa sultan alfatih, ilmu pengetahuan memdapat cukup perhatian,

sehingga pada masa itu tampak kemajuannya, terbukti dengan tersebarnya

sekolah-sekolah dan  akademisi-akademisi di semua kota besar ataupun kecil,

demikian pula dengan desa-desa terpencil. Disamping itu semua sekolah-

sekolah dan akademisi-akademisi telah terorganisir, berjenjang dan memiliki

kurikulum serta  bersistem jurusan.

RUNTUHNYA KERAJAAN TURKI USMANI

Faktor-Faktor Keruntuhan Khilafah Utsmaniyah (974-1171 H/1566-1757 M)

Kenaikan Sultan Salim II (1566-1574) telah dianggap sebagai permulaan

keruntuhan Turki Utsmani dan berakhrnya zaman keemasannya.

Hal ini ditandai dengan melemahnnya semangat perjuangan prajurit utsmani

yang menyebabkan sejumlah kekalahan dalam pertempuran menghadapi

mmusuh-musuhnya. Pada tahun 1663 , tentara utsmani menderita kekalahan

dalam penyerbuan hongaria. Tahun 1676 turki kalah dalam pertempuran di

Mohakez, Hungaria dan menandatangani perjanjian karlowits pada tahun 1699

yang berisi pernyataan seluruh wilayah Hungaria, sebagian besar Slovenia dan

Croasia kepada penguasa Venetia.

Pada tahun 1774, penguasa Utsmani, Abdul Hamid menandatangani perjanjian

dengan Rusia yang berisi pengakuan kemerdekaan Crimenia dan penyerahan

benteng-benteng pertahanan di laut hitam serta memberikan izin kepada rusia

untuk melintasi selat antara laut hitam dengan laut putih[6]

Apabila dikategorikan, maka faktor-faktor keruntuhan kerajaan turki usmani

Karena luas wilayah kekuasaan serta buruknya system pemerintahan, sehingga

hilangnya keadilan, banyaknya korupsi dan meningkatnya kriminalitas.

Munculnya gerakan nasionalisme. Bangsa-bangsa yang tunduk pada kerajaan

turki selama berkuasa, mulai menyadari kelemahan dinasti tersebut. Kemudian

ketika turki mulai lemah mereka bangkit untuk melawannya.

Terjadinya kemajuan teknologi di barat khususnya bidang persenjataan. Turki

selalu mengalami kekalahan karena mereka masih menggunakan senjata

tradisional, sedangkan wilayah barat seperti eropa telah menguunakan senjata

Melihat faktor-faktor yang menyebabkan kehancuran turki tersebut, hal ini

berawal dari orang-orang arab yang menghadapi orang-orang utsmaniyah,

mereka berada dalam dilema yaitu mereka di sisi lain ingin menghormati turki

sebagai cerminan persatuan kaum muslimin, di sisi lain mereka mempunyai

landasan berfikir ingin memerdekakan diri dari kerajaan turki tersebut.

Kerajaan turki utsmani merupakan kerajaan yang dipimpin oleh 40 sultan. Pada

abad pertengahan memang masa yang paling bersejarah bagi bangsa arab,

bahkan kemunduran bagi bangsa barat, dalam segi pandang kerajaan,

kekuasaan wilayah adalah yang terpenting. Turki utsmani yang memimpin

selama kurang lebih 6 abad memberikan bukti kejayaannya sampai ke Eropa,

akan tetapi dari stagnanisasi bangsa utsmani mereka lebih memajukan

kemiliteran mereka dari pada pendidikannya, bagi mereka kemiliterannya adalah

satu hal yang terpenting yang harus dimiliki leh seorang pemimin, dengan

orientasi penalukan konstantinopel, membuat mereka menjadi bersemangat

untuk menjadikan kerajaan turki utsmani menjadi symbol kejayaan islam.

Penyimpangan orientasi mereka ini membuat terlena dengan keluasan wilayah

sehingga membuat mereka meninggalkan perkembangan pendidikan mereka.

Berbeda dengan bangsa Eropa yang telah mengugguli mereka, kemunduran

kerajaan turki utsmani ini terlihat dari bagian bagian wilayah yang dikuasai oleh

turki utsmani ini mulai tergerak ingin merubah hidupnya menjadi yang lebih baik

dan muncul paham kapitalisme individual sehingga sebagian mereka ingin

melepaskan diri.  Tampaknya pengaruh barat mulai mendapatkan hasil dengan

kelemahan kerajaan turki ini, dan terlahir paham-paham yang ingin

membebaskan, sehingga paham turki sendiri tidak dapat menghalangi mereka.


Untuk materi lebih lengkap dan lebih rapi dapat kamu download di sini.

Comments